Minggu, 01 September 2013

Macam-macam Ikan Tuna Ekspor Jepang

http://images.fineartamerica.com/images-medium-large-5/bluefin-tuna-carey-chen.jpg
http://findicons.com/files/icons/1700/2d/512/arrow_up.png

 
Gambar 1. Bluefin Tuna (Thunnus maccoyii) / Southern Bluefin Tuna

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD2WdjxdZhJzqx6J0wHk-wmFXo5vMXM62Mv0yEO0QO9PolzKwaMUOOPwI6p0LP_6Ye2dmPNfDQZUKwXWXreV8REEpVD5gSfmCuPB8CP7XQyMlUv360Hulp9fBt5sz5ILRQTzOn17OtZ7o/s400/Bluefin+Tuna+best+parts.jpg





http://w.lyonsandohaver.com/mm/adminimages/fish/images/Yellowfin%20Tuna%202.jpg
http://findicons.com/files/icons/1700/2d/512/arrow_up.png

Gambar 2. Yellowfin Tuna (Thunnus albacares)
http://www.canned-tuna-fish.com/wp-content/uploads/2011/03/Canned-Tuna-Fish-Yellowfin-Tuna-Fish.gif 





http://tuna.wrux.com/images/Tuna_Fish_2.jpg
http://findicons.com/files/icons/1700/2d/512/arrow_up.png
Gambar 3. Albakor Tuna (Thunnus alalunga)
http://www.dpi.vic.gov.au/__data/assets/image/0013/50413/albacore.jpg





http://sanibelseaschool.org/classroom/wp-content/uploads/Thunnus_obesus.jpg
http://findicons.com/files/icons/1700/2d/512/arrow_up.png

 Gambar 4. Bigeye Tuna (Thunnus obesus)
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRHcd2d73apzCYRXDq834Qs3FN3YzSISQ70a1EWyCMIxAsIF8Xk5Q




Gambar diatas merupakan gambar empat jenis tuna yang populer bagi orang Jepang. Tuna-tuna tersebut diekspor oleh pengusaha perikanan Indonesia ke berbagai negara, tidak hanya Jepang namun juga ke negara Uni Eropa, Amerika, Australia dan Singapura.
Orang Jepang (Japanese/Nihong jing) biasanya menyebut tuna dengan istilah "maguro"
Bluefin Tuna : Kuromaguro/Honmaguro
Yellowfin Tuna : Ahi/Kihada
Albakor Tuna : Tombo ahi
Bigeye Tuna : Ahi/Mebachi

Tuna sangat digemari oleh orang-orang Jepang. Jelas terlihat dari kualitas tuna nomer satu Indonesia (grade A) biasanya dikirim ke buyer Jepang, sisanya dikirim ke berbagai negara lain dan kita orang Indonesia hanya mendapat sisa-sisanya saja istilah kasarnya grade paling bawah atau paling jelek. Mengapa demikian? Karena kita orang Indonesia kurang memiliki kesadaran akan mutu serta kualitas ikan yang baik dan pengetahuan kita akan gizi yang baik sangatlah minim. Ikan tuna yang kita makan di restoran Jepang, berupa olahan, di berbagai kota di Indonesia yang menurut kita harganya mahal, itupun bukanlah ikan tuna dengan kualitas A ataupun B melainkan kualitas dibawah kualitas ekspor. Yah... bisa ditebak sendirilah ikan tuna yang kita dapatkan di berbagai pasar tradisional. Jadi tidak heran jika ada yang tubuhnya merah-merah, gatal-gatal serta berbagai reaksinya alergi lainnya pada tubuh kita sehabis makan ikan tuna "milik" kita di negara kita sendiri. Hal itu pula tidak lepas dari pengetahuan kita akan cara mendapatkan serta cara mengolah ikan tuna yang baik. Kalaupun kita beli yang berupa olahan atau masakan matang, kita kurang memiliki pengetahuan ikan mana yang seharusnya kita pilih dan kita makan.

Ada rahasia apa didalam daging ikan tuna, sehingga orang-orang Jepang sangat berani dan bahkan senang memakan tuna mentah (sashimi) dan olahan lainnya seperti sushi dan teman-temannya yang menggunakan daging tuna fresh tanpa takut bahaya penyakit akibat bakteri Salmonella ataupun histidin (semacam asam amino) yang dapat berubah menjadi histamin (senyawa berbahaya bagi tubuh), menjadi pertanyaan besar bagi kita bukan? Apakah pada ikan tuna banyak terkandung gizi-gizi penting bagi daya tahan tubuh serta kecerdasan otak sehingga orang Jepang kuat-kuat dan sehat serta panjang umur dan bahkan pintar-pintar terkadang kepintarannya melebihi orang Indonesia yang tidak makan tuna dengan grade A atau kualitas terbaik dari yang tebaik. Itulah yang harus kita cari jawabannya dan mindset atau pola pikir bangsa Indonesia harus dirubah utamanya pandangan terhadap makanan-makanan mahal seperti tuna pastilah bergizi dan tentunya tak heran pula harganya mahal, sehingga kita tidak hanya makan fastfood dari franchise Amerika dan lebih memikirkan dampak makanan yang kita makan hari ini untuk kesehatan dan kecerdasan otak kita kedepannya.

Saya bukan seorang ahli dalam bidang tuna, maupun perikanan. Saya hanyalah orang yang prihatin terhadap ikan-ikan kita yang lahir, tumbuh, besar di laut kita, yang lautnya kita yang jaga (dan juga kita yang rusak) kemudian ditangkap, ditangani oleh nelayan-nelayan serta sarjana-sarjana perikanan kita dan kemudian di beli dengan harga yang fantastis, diekspor ke negara Jepang dan dinikmati disana. Sedangkan anak-anak, serta cucu-cucu kita hanya menikmati ikan-ikan sisa, ikan-ikan reject, ikan-ikan by product by catch yang notabene bukan produk utama, bukan produk unggulan bukan produk dengan kualitas utama.

Mari kita pikirkan bersama, mari kita renungkan bersama, mari kita diskusikan bersama dengan kepala yang dingin, dengan hati yang tenang dengan dada yang lapang, tentang perikanan Indonesia, tentang kelautan Indonesia, tentang ikan tuna Indomesia hari ini maupun esok karena kelak yang akan menikmati ikan kita adalah penerus kita, anak cucu kita.

Gambar serta berbagai istilah diatas saya dapatkan dari berbagai sumber baik dari search engine google, wikipedia maupun sumber-sumber lainnya.
Untuk pertanyaan, komentar, saran, kritik serta ingin bertukar informasi tentang ikan tuna khususnya, silahkan menghubungi saya, mungkin saja saya dapat membantu, karena dari kecil dari balita sudah makan ikan tuna sampai besar juga masih makan, dilahirkan dan dididik di keluarga perikanan, yang ayahnya seorang mantan nelayan tuna, kapten kapal ikan Jepang yang menangkap ikan tuna dan ibu mantan seorang analis yang meneliti dan mengeluarkan dokumen berisi izin ekspor ikan tuna.
Semoga tulisan saya bermanfaat dan mohon maaf apabila banyak kesalahan dan kekurangan.

2 komentar:

  1. terimakasih tentang postingan tuna diblog ini, masih ingin tahu lebih banyak tentang profil tuna

    BalasHapus
  2. @amar aco:
    bisa dibantu.. apa yg ingin kamu ketahui lagi tentang tuna?
    kalau saya bisa saya pasti bantu :)

    BalasHapus